Sabtu, 07 Mei 2011

KHUTBAH “TERTAWA DAN MENANGIS”

Bismillaahir rahmaanir rahiimi
            Aassalaamu 'alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuhu
innalhamdulillaah, nahmaduhuu
wa nasta'iinuhuu wa nastaghfiruhu
wa na'uudzubillaahi min syuruuri 'anfusinaa
wa min syayyi-aati a'maalinaa
man yahdillaahu falaa mudhillalahu
wa man yudhlilhu falaa haadiyalahu
            asyhadu anlaa ilaaha illallah wahdahu laa syariikalaahu
            wa asyhadu annaa muhammadan 'abduhuu wa rasuuluhuu
allaahumma shalli 'alaa syayyidinaa muhammadin
wa 'alaa aalihii wa shahbihii 'ajma'iin
            fa-uushiikum wa nafsii bit taquullaah
            qaalallaahu ta'aala fiil qur'aanil kariim
            a'uudzubillaahi minasy syaithoonir rajiim
            yaa ayyuhal ladziina 'aamanuu
            ittaquullaaha haqqaa tuqaatihi
            wa laa tamuutunnaa illaa wa antum muslimuun
            wa qaalallahu ta'aalaa fil qur'aanil karim
            audzubillaahimina sy syaitoon nirrojiim ...


Hari ini saya akan sedikit membahas antara . . .
“TERTAWA DAN MENANGIS”.

ALLOH SWT berfirman dalam QS At Taubah ayat 82,


 falyadhakuu qaliilan walyabkuu katsiiran jazaa-an bimaa kaanuu yaksibuuna, yang artinya :
Maka hendaklah mereka tertawa sedikit dan menangis banyak, sebagai pembalasan dari apa yang selalu mereka kerjakan.” (QS At Taubah(9):82).
            Tertawa dan menangis adalah 2 kebutuhan dasar manusia yg dibawa sejak lahir. Kebutuhan – kebutuhan ini akan senantiasa menyertai manusia hingga ajal menjemput. Tertawa dikenal sebagai ekspresi kegembiraan sementara menangis adalah ekspresi kesedihan. Manusia dilarang untuk menangis dan tertawa sesukanya. Ada batasan - batasan yang mesti dipatuhi untuk mengekspresikan hal tersebut. Seperti yg disebut di ayat di atas, ALLOH SWT memerintahkan manusia utk memperbanyak tangis dan mengurangi tertawa.
            Islam menempatkan Rasululloh SAW sebagai contoh. Dalam kehidupan beliau, tidak pernah beliau tertawa berlebihan, apalagi terbahak-bahak. Rasululloh SAW lebih banyak mengisi hidupnya dengan senyum. Meski demikian, beliau tetap mempunyai rasa humor. Berlebihan, entah itu tertawa ataupun menangis, tidaklah baik.
            ALLOH SWT berfirman dalam QS Al A’raf ayat 31,

 
 yaa banii aadama khudzuu ziinatakum 'inda kulli masjidin wakuluu waisyrabuu walaa tusrifuu innahu laayuhibbu almusrifiina.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (Al A’raf(7):31).
           
            Mengekspresikan tawa atau kegembiraan secara berlebihan bisa menumpulkan daya pikir dan mematikan hati. Siapapun akan mengidap penyakit2 ini bila gemar mengeksploitasi hati. Banyak contoh di tengah kehidupan kita. Orang2 yg gemar bersenang-senang umumnya tidak suka berpikir, hati mereka menjadi rusak, dan suka bermalas-malasan.
            Menangis tidak hanya mengekspresikan kesedihan. Terkadang menangis juga digunakan sebagai ekspresi kegembiraan hati, seperti seseorang yang menangis ketika bertemu orang yg sangat ia kasihi karena telah berpisah sekian lama.
            Perbanyak tangis terutama jika berhubungan dengan taubat, kesalahan, dan dosa. Bagi seorang muslim yg taat, menangis karena takut kepada ALLOH SWT adalah hal yg lumrah (dan BISA) dia lakukan. Umar bin Khatab adalah salah satu contohnya.
Orang yg banyak tertawa (mengekspresikan kegembiraan) akan cenderung lupa dengan kesalahan2nya. Dan mustahil dia akan bisa menangis, terlebih menangis utk menyesali dosa, kesalahan2 yg dia lakukan. Sebaliknya, orang yg banyak menangis biasanya orang2 yg suka merenung akan hakikat penciptaan atas dirinya.
            Dalam hadits Rasululloh SAW disebut, salah satu golongan yg akan dinaungi/mendapat perlindungan dari ALLOH SWT adalah golongan orang yg selalu berzikir di keheningan malam sedang kedua matanya basah, menangis karena takut kepada ALLOH SWT.
Dalam hadits lain disebut,”Mata yg tidak akan disentuh api neraka adalah mata yg selalu menangis karena takut kepada ALLOH SWT.
            Maka dari itu teman – temanku semua, jangan lah suka tertawa atau pun menangis secara berlebihan karena Allah SWT tidak suka dengan semua hal yang berlebihan. Tertawa dan menangislah sesuai dengan batasan – batasannya.
Sekian dari saya dan semoga bermanfaat.
barakallahu lii wa lakum fill qur'aanil azhiim
wa nafa'nii wa iyyakum bima fiihimaa minal aayaati wa dzikril hakiim
wa nafa'anaa bi hadii sayyidal mursaliin
wa biqawlihiil qawiim aquulu qawli haadza
wa astaghfirullaahal 'azhiim lii wa lakum
wa lii syaa-iril mu'miniina wal mu'minaat
wal muslimiina wal muslimaat min kulli dzanbii
fastaghfiruuhuu innahuu huwas samii'ul 'aliim
wa innahuu huwal ghafuurur rahiim

Wass Wr Wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar