Rabu, 20 Februari 2013

Skyfall

Aku masih menunggu di tangga. Aku bisa melihat semuanya dari sini. Para apis yang sudah mulai sibuk kuliah, yang sudah mulai kembali lagi kerutinitasnya sehari-hari. Mungkin yang kemaren-kemaren udah sempet mudik ke Jakarta, Mataram, Jambi, tangerang dan lain-lain, tapi sekarang mereka semua sudah kembali ke sarangnya, disini, di gedung ini, di tempat semuanya bermula dan berakhir.

Aku masih menunggu giliranku, harap-harap cemas melihatnya, ada sebuah keyakinan besar di hatiku, tapi disamping itu aku khawatir. Kulihat papan itu masih berputar. Masih ada orang disana yang sibuk memutar-mutar papan itu, mungkin mencari sebuah pengumuman.

Akhirnya orang itu pergi. Dag Dig Dug Deeeerrrr.... #BacaLebay Jantungku berdebar kencang. Entah kenapa ada sebuah keyakinan besar bahwa aku di terima. Aku mulai memutar-mutar papan itu. Mencoba menemukan satu pengumuman. Pengumuman yang nantinya akan benar-benar mengubah moodku.

Aku menemukan pengumuman yang kucari. 1 kertas yang tertulis 33 nama. Aku mencari namaku dengan cepat. Kok gag ada??? Jantungku berdebar lebih kencang lagi. Mungkinkah? Sekali lagi kusapukan pandanganku pada kertas itu. Tetap saja tidak ada. Namaku sama sekali tidak tertulis di dalamnya.

Aku tidak diterima. Aku gak masuk. Aku gagal. Moodku seketika berubah. Aku malas, lesu dan tidak percaya dengan apa yang kulihat. ternyata aku memang gak masuk ke Himabio. Aku sudah gak nafsu lagi melihatnya. Akupun mengajak FN untuk segera meninggalkan tempat itu. Tapi dia masih ingin melihat pengumuman itu, mencari namanya dan juga nama FA dan AD. Ternyata mereka diterima. Dari kami berempat hanya aku yang tidak diterima. FN pun membacakan satu-persatu nama yang tertulis disana dan itu memebuatku tak percaya. Nama-nama yang bahkan sama sekali tidak terpikirkan olehku justru ada disana.

Aku kecewa pada diriku sendiri. Apa yang telah kukatakan sehingga aku tidak lolos dalam interview itu. Apa mungkin akau salah menjawab pertanyaan? Ada yang salah? Aku mengutuki diriku sendiri. Dimana sih letak kesalahanku? Aku berusaha bersikap tenang dan menutupi semua kekecewaanku. Aku berusaha untuk bersikap biasa saja.

FN yang ikut melihat pengumuman bersamaku shock dan marah-marah sendiri. Kenapa aku tidak diterima? Kenapa yang diterima malah orang-orang seperti ini? Aku juga tidak habis pikir. Tapi apalah dayaku toh nasi sudah menjadi bubur. Ketika bertemu FA dan AD pun melakukan hal yang sama. Mereka marah-marah sendiri. Tidak terima dengan hasinya. Apalagi A, dia masuk karenaku dan devisi yang dia pilih pun sama denganku.

Aku teringat pengisian form pendaftaran kemaren. Aku mengisi dan mengirimnya pada malam hari. Sendirian. Dipagi harinya aku ikut mengisi form temanku, 1 aku mengirimkannya dan aku mengisikan yang satu lagi. Lalu dimana letk kesalahannya? Rasanya aku ingin sekali marah. Ingin menanyakan langsung ke Ketumnya. Kenapa aku tidak di terima?

Seharian itu aku sama sekali tidak dapat berkonsentrasi. Aku yang sensistif atau bagaimana. Aku merasa teman-temanku sama sekali tidak mengerti akan perasaanku. Memang diawal mereka sempat marah dan tidak terima tapi itu hanya sebentar. 15 menit kemudian aku merasa mereka benar-benar tidak punya hati. Dengan santainya mereka berulang-ulang kali mengatakan soal himabio di depanku. Apa mereka tidak tahu dengan apa yang aku rasakan?

Aku kecewa dan sakit hati... :(

Tidak ada komentar:

Posting Komentar