Tampilkan postingan dengan label BAHASA INDONESIA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label BAHASA INDONESIA. Tampilkan semua postingan

Minggu, 08 Mei 2011

PROPOSAL

PROPOSAL KEGIATAN PENTAS SENI
DALAM RANGKA

ULANG TAHUN SMA NEGERI 1 SRAGEN YANG KE-51





PANITIA PENYELENGGARAAN HUT KE-51
ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH
(OSIS)
SMA NEGERI 1 SRAGEN

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SRAGEN
RINTISAN SMA BERTARAF INTERNASIONAL
SMA Negeri 1 SRAGEN
TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011



A.      NAMA KEGIATAN
Kegiatan yang akan dilaksanakan ini bernama “PENTAS SENI DALAM RANGKA ULANG TAHUN SMA NEGERI 1 SRAGEN YANG KE-51”


B.       DASAR KEGIATAN
Dasar penyelenggaraan PENSI SMA Negeri 1 Sragen Tahun Pelajaraan 2011/2012 adalah :
1.    Progam Kerja OSIS SMA Negeri 1 Sragen masa bakti 2011/2012.
2.    Rapat OSIS SMA Negeri 1 Sragen tanggal 20 September 2011.
3.    Agenda OSIS SMA N 1 Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012



C.       TUJUAN KEGIATAN
1.         Untuk meningkatkan rasa kecitaan terhadap kesenian Indonesia.
2.         Menyalurkan bakat dan minat terhadap kesenian.
3.         Memeriahkan HUT SMA Negri 1 Sragen Ke-51
4.         Mengisi libur tengah semester tahun ajaran 2011/2012.
5.    Mempererat tali persaudaraan antar siswa SMA Negeri 1 Sragen.
6.         Sebagai bentuk komunikasi yang efektif untuk proses pengembangan potensi secara kreatif dan inovatif.
7.         Membawa pelajar ke dalam dunia kreatifitasnya khusunya dalam bidang kesenian.

D.      WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Hari dan Tanggal      :      Minggu, 25 September 2011.
Waktu                       :      07.00 WIB – Selesai.
Tempat                     :       Area SMA Negeri 1 Sragen.


E.       PESERTA
1.         Semua siswa SMA Negeri 1 SRAGEN
2.         Guru dan Karyawan SMA Negeri 1 SRAGEN
3.         Kepala SMA Negeri 1 Sragen
4.         Tamu Undangan
5.         Penonton dari luar SMA Negeri 1 Sragen


F.        BIAYA
Pengeluaran :       
-    Konsumsi                                Rp   10.000.000,-
-    Panggung                                Rp   15.000.000,-
-    1 Set Sound System                Rp   10.000.000,-
-    Bintang Tamu                          Rp   20.000.000,-
-    Tenda                                      Rp     5.000.000,-
-    Dokumentasi                           Rp     2.000.000,-
-    Spanduk dan pamflet              Rp     5.000.000,-
-    Lain – lain                               Rp     3.000.000,-
TOTAL                                        Rp   70.000.000,-

                                        
G.      SUMBER BIAYA
Pemasukan  :
-    Uang kas                                             Rp   10.000.000,-
-    Iuran siswa 25.000 x 800 siswa          Rp   20.000.000,-
-    Anggaran sekolah                                Rp   10.000.000,-
-    Sponsor                                               Rp   25.000.000,-
-    Penjualan Tiket                                    Rp     5.000.000,-
TOTAL                                                    Rp   70.000.000,-


H.      PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan ini akan dilaksanakan oleh PANITIA PENYELENGGARAAN HUT SMA Negeri 1 Sragen Ke-51 yang telah ditunjuk oleh OSIS SMA Negeri 1 SRAGEN sebagai Tim Pelaksana serta bekerja sama dengan sponsor dan seluruh siswa SMA Negeri 1 Sragen.

SUSUNAN PANITIA

Penanggung Jawab     :    Drs. Sukirno, M.si
Pembina                      :    Drs. Supriyanto
Ketua OSIS                :    Yusuf Cahya Mahardika
Ketua Pelaksana         :    1. Hamdan Abdullah Putra Utama
                                        2. Yola Asis Herawati

Sekretaris                    :    1. Rizky Puspa Dewi
                                        2. Ningrum Dwi Astutik

Bendahara                  :    1. Indyra Ihnu Brilliant
                                        2. Rahman Syah Ardhi Setiawan
                       
Seksi Acara                 :     1. Alvioneda Rennar Putri
                                         2. Sari Trisnaningsih

Seksi Konsumsi          :     1. Annisa Aulia Savitri
                                         2. Saiful Afandi Wahyu Wibisono

Seksi Perlengkapan     :     1. Diyah Utami Kusumaning Putri
                                         2. Buana Putra Rimba Giri

Seksi Dekorasi dan     :     1. Khoirunnisa Afifah
Dokumentasi                    2. Wisnu Danur Wendo
                 
Seksi Humas               :     1. Rizky Bimantoro
                                         2. Marbelisa Briliani

Seksi Keamanan         :     1. Dimas Ristya Ginanjar Putra
                                         2. Yudik Amaliyasari

Seksi PPPK                :     1. Puji Wahyuni
                                         2. Wulan Mardhika Putri

Pembantu umun          :     1. Intan Khairana
                                         2. Juwanita Dewi Rahmawati


I.         PENUTUP
Demikian proposal kegiatan ini kami buat agar menjadi dasar pertimbangan dalam menyetujui dan mundukung kegiatan ini. Proposal ini masih jauh dari sempurna, maka kritik dan saran serta masukan yang dapat membantu menyempurnakan pelaksanaan kegiatan sangat kami harapkan. Atas kesalahan dan kekurangan kami, kami mohon maaf.

                                                                 Sragen, 20 September 2011

       Ketua Sekretaris



Hamdan Abdullah Putra Utama                             Rizky Puspa Dewi
               NIS. 14613                                                         NIS. 14623
                       
     Pembina OSIS                                                           Ketua OSIS                                                   

     Drs. Supriyanto                                             Yusuf Cahya Mahardika
NIP. 19611001 198903 1 010                                          NIS. 14599

                                                    Mengetahui,     
                                      Kepala SMA Negeri 1 Sragen



                                              Drs. Sukirno, M.Si
                                      NIP. 19510711 198203 1 004

Sabtu, 07 Mei 2011

KHUTBAH “TERTAWA DAN MENANGIS”

Bismillaahir rahmaanir rahiimi
            Aassalaamu 'alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuhu
innalhamdulillaah, nahmaduhuu
wa nasta'iinuhuu wa nastaghfiruhu
wa na'uudzubillaahi min syuruuri 'anfusinaa
wa min syayyi-aati a'maalinaa
man yahdillaahu falaa mudhillalahu
wa man yudhlilhu falaa haadiyalahu
            asyhadu anlaa ilaaha illallah wahdahu laa syariikalaahu
            wa asyhadu annaa muhammadan 'abduhuu wa rasuuluhuu
allaahumma shalli 'alaa syayyidinaa muhammadin
wa 'alaa aalihii wa shahbihii 'ajma'iin
            fa-uushiikum wa nafsii bit taquullaah
            qaalallaahu ta'aala fiil qur'aanil kariim
            a'uudzubillaahi minasy syaithoonir rajiim
            yaa ayyuhal ladziina 'aamanuu
            ittaquullaaha haqqaa tuqaatihi
            wa laa tamuutunnaa illaa wa antum muslimuun
            wa qaalallahu ta'aalaa fil qur'aanil karim
            audzubillaahimina sy syaitoon nirrojiim ...


Hari ini saya akan sedikit membahas antara . . .
“TERTAWA DAN MENANGIS”.

ALLOH SWT berfirman dalam QS At Taubah ayat 82,


 falyadhakuu qaliilan walyabkuu katsiiran jazaa-an bimaa kaanuu yaksibuuna, yang artinya :
Maka hendaklah mereka tertawa sedikit dan menangis banyak, sebagai pembalasan dari apa yang selalu mereka kerjakan.” (QS At Taubah(9):82).
            Tertawa dan menangis adalah 2 kebutuhan dasar manusia yg dibawa sejak lahir. Kebutuhan – kebutuhan ini akan senantiasa menyertai manusia hingga ajal menjemput. Tertawa dikenal sebagai ekspresi kegembiraan sementara menangis adalah ekspresi kesedihan. Manusia dilarang untuk menangis dan tertawa sesukanya. Ada batasan - batasan yang mesti dipatuhi untuk mengekspresikan hal tersebut. Seperti yg disebut di ayat di atas, ALLOH SWT memerintahkan manusia utk memperbanyak tangis dan mengurangi tertawa.
            Islam menempatkan Rasululloh SAW sebagai contoh. Dalam kehidupan beliau, tidak pernah beliau tertawa berlebihan, apalagi terbahak-bahak. Rasululloh SAW lebih banyak mengisi hidupnya dengan senyum. Meski demikian, beliau tetap mempunyai rasa humor. Berlebihan, entah itu tertawa ataupun menangis, tidaklah baik.
            ALLOH SWT berfirman dalam QS Al A’raf ayat 31,

 
 yaa banii aadama khudzuu ziinatakum 'inda kulli masjidin wakuluu waisyrabuu walaa tusrifuu innahu laayuhibbu almusrifiina.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (Al A’raf(7):31).
           
            Mengekspresikan tawa atau kegembiraan secara berlebihan bisa menumpulkan daya pikir dan mematikan hati. Siapapun akan mengidap penyakit2 ini bila gemar mengeksploitasi hati. Banyak contoh di tengah kehidupan kita. Orang2 yg gemar bersenang-senang umumnya tidak suka berpikir, hati mereka menjadi rusak, dan suka bermalas-malasan.
            Menangis tidak hanya mengekspresikan kesedihan. Terkadang menangis juga digunakan sebagai ekspresi kegembiraan hati, seperti seseorang yang menangis ketika bertemu orang yg sangat ia kasihi karena telah berpisah sekian lama.
            Perbanyak tangis terutama jika berhubungan dengan taubat, kesalahan, dan dosa. Bagi seorang muslim yg taat, menangis karena takut kepada ALLOH SWT adalah hal yg lumrah (dan BISA) dia lakukan. Umar bin Khatab adalah salah satu contohnya.
Orang yg banyak tertawa (mengekspresikan kegembiraan) akan cenderung lupa dengan kesalahan2nya. Dan mustahil dia akan bisa menangis, terlebih menangis utk menyesali dosa, kesalahan2 yg dia lakukan. Sebaliknya, orang yg banyak menangis biasanya orang2 yg suka merenung akan hakikat penciptaan atas dirinya.
            Dalam hadits Rasululloh SAW disebut, salah satu golongan yg akan dinaungi/mendapat perlindungan dari ALLOH SWT adalah golongan orang yg selalu berzikir di keheningan malam sedang kedua matanya basah, menangis karena takut kepada ALLOH SWT.
Dalam hadits lain disebut,”Mata yg tidak akan disentuh api neraka adalah mata yg selalu menangis karena takut kepada ALLOH SWT.
            Maka dari itu teman – temanku semua, jangan lah suka tertawa atau pun menangis secara berlebihan karena Allah SWT tidak suka dengan semua hal yang berlebihan. Tertawa dan menangislah sesuai dengan batasan – batasannya.
Sekian dari saya dan semoga bermanfaat.
barakallahu lii wa lakum fill qur'aanil azhiim
wa nafa'nii wa iyyakum bima fiihimaa minal aayaati wa dzikril hakiim
wa nafa'anaa bi hadii sayyidal mursaliin
wa biqawlihiil qawiim aquulu qawli haadza
wa astaghfirullaahal 'azhiim lii wa lakum
wa lii syaa-iril mu'miniina wal mu'minaat
wal muslimiina wal muslimaat min kulli dzanbii
fastaghfiruuhuu innahuu huwas samii'ul 'aliim
wa innahuu huwal ghafuurur rahiim

Wass Wr Wb.

Senin, 24 Januari 2011

NASKAH PIDATO

DUNIA PENDIDIKAN INDONESIA
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
            Yang terhormat Bp Sukirno selaku Kepala SMA N 1 Sragen. Yang saya hormati guru pembimbing Bahasa Indonesia, Ibu Woro Tri Marheningsih serta teman – teman yang saya sayangi dan saya banggakan. Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah mempertemukan kita semua di ruangan ini dalam keadaan sehat wal afiat. Sebelumnya saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah mendukung saya dan terutama pada Ibu Woro Tri Marheningsih, yang telah menjelaskan kepada saya dan teman-teman bagaimana cara membuat pidato. Tema yang saya ambil dalam pidato kali ini adalah Pendidikan dengan judul “ Dunia Pendidikan Indonesia ”. Saya memaparkan hal ini bertujuan agar kita semua mengetahui bagaimanakah sebenarnya kondisi dunia pendidikan yang ada di negara kita tercinta, Indonesia.
            Pendidikan adalah proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan untuk dirinya dan masyarakat. Salah satu dasar utama dalam pendidikan adalah untuk mengajar kebudayaan melewati generasi.
            Pendidikan biasanya berawal pada saat seorang bayi dilahirkan dan berlangsung seumur hidup. Bagi sebagian orang yang telah berpengalaman, kehidupan sehari – hari lebih berarti daripada pendidikan formal. Seperti kata Mark Twain, "Saya tidak pernah membiarkan sekolah mengganggu pendidikan saya". Anggota keluarga biasanya mempunyai peran pengajaran yang amat mendalam. Bahkan lebih mendalam dari yang kita sadari, walaupun pengajaran anggota keluarga berjalan secara tidak resmi.
            Dalam pendidikan terdapat dua hal penting yaitu aspek kognitif (berpikir) dan aspek afektif (merasa). Sebagai ilustrasi, saat kita mempelajari sesuatu maka di dalamnya tidak saja proses berpikir yang ambil bagian tapi juga ada unsur – unsur yang berkaitan dengan perasaan seperti semangat, suka dan lain-lain. Substansi pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara adalah membebaskan manusia dan menurut Drikarya adalah memanusiakan manusia.
            Lalu bagaimana dengan pendidikan di Indonesia? Apakah pendidikan di Indonesia memperhatikan permasalahan detail seperti ini? Inilah salah satu kesalahan terbesar metode pendidikan yang dikembangkan di Indonesia. Pendidikan kita sangat tidak memperhatikan aspek afektif (merasa), sehingga kita hanya tercetak sebagai generasi – generasi yang pintar tapi tidak memiliki karakter – karakter yang dibutuhkan oleh bangsa ini.
            Kesalahan keduanya adalah sistem pendidikan yang top – down atau dari atas kebawah. Freire menyebutnya dengan banking – system. Dalam artian peserta didik dianggap sebagai safe – deposit – box dimana guru mentransfer bahan ajaran kepada peserta didik. Jadi peserta didik hanya menampung apa yang disampaikan guru tanpa mencoba untuk berpikir lebih jauh tentang apa yang diterimanya. Dalam istilah bahasa arab pendidikan seperti ini dikatakan sebagai taqlid. Artinya menerima atau mengikuti apa saja yang dikatakan oleh para pendidik. Dan ini tidak sejalan dengan substansi pendidikan yang membebaskan manusia, sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara. Kesalahan ketiga adalah saat ini banyak terjadi penyempitan makna dari pendidikan itu sendiri ketika istilah – istilah industri mulai meracuni istilah pendidikan. Hal ini ditandai dengan bergantinya manusia menjadi Sumber Daya Manusia (SDM).
            Banyak sekali masalah pendidikan yang terjadi di Indonesia saat ini. Apa saja masalah tersebut? Masalah tersebut antara lain adalah :
Ø Negara belum mampu melaksanakan amanat UUD 1945 yaitu tentang 20% APBN untuk pendidikan.
Ø Sarana dan prasarana pendidikan yang kurang mendukung.
Ø Keprofesionalan guru yang rendah.
Ø Pendidikan dijadikan sebagi komoditas politik dalam pilkada-pilkada yang ditandai dengan adanya kampanye pendidikan gratis.
Ø Belum meratanya pendidikan yang layak bagi seluruh daerah diIndonesia.
Ø Kurikulum hanya jadi ajang trial & error ( selalu berubah - ubah ).
Ø Link antara sekolah dan dunia nyata yang tidak sejalan terutama pada sekolah – sekolah umum.
Ø Infrastruktur yang buruk.
Ø Birokrasi yang berbelit.
Ø Kapitalisme pendidikan.
            Saya akan menjelaskan sedikit tentang masalah – masalah diatas. Untuk mengatasi berbagai kekurangan ini, pemerintah telah mengupayakan berbagai hal agar kualitas pendidikan di Indonesia bisa berkembang dan maju.
            Pendidikan Indonesia selalu gembar – gembor tentang kurikulum baru yang katanya lebih oke, lebih tepat sasaran, lebih kebarat-baratan atau apapun. Di balik perubahan kurikulum yang terus-menerus, yang kadang kita tidak mengerti apa maksudnya, ada elemen yang benar-benar terlupakan, yaitu guru. Guru di Indonesia hanya 60% saja yang layak mengajar. Sisanya masih perlu pembenahan. Kenapa hal itu terjadi? Tak lain tak bukan karena kurangnya pembinaan terhadap kurikulum baru.
            Guru, digugu dan ditiru. Masihkah slogan itu berlaku? atau hanya sebagai slogan klise yang sudah kuno? Murid sekarang saja sedikit yang menghargai gurunya. Demikian juga pemerintah, banyak yang memandang rendah terhadap guru, sehingga orang pun tidak termotivasi menjadi guru. Padahal, tanpa sosok Oemar Bakri ini, tidak akan ada yang namanya Habibi.
            Yang tidak bisa dilupakan adalah Indonesia dihadapkan pada kasus yang mencoreng nama pendidikan. Kasus jual beli gelar yang dipraktekkan oleh IMGI. Cara memperoleh gelar ini sangatlah mudah, anda tinggal menyetor 10 – 25 juta dan anda dengan mudah sudah mendapatkan gelar yang anda inginkan. Tinggal pilih, apakah S1, S2, atau S3. Benar-benar memprihatinkan. Dan tidak tanggung – tanggung yang pernah membeli gelar dari IMGI ini sekitar 5000 orang. Ini adalah protet buram masyarakat Indonesia yang terlalu memuja gelar melampaui batas.
Sudah menjadi rahasia umum jika pendidikan di Indonesia sekarang sangat mahal. Masuk TK saja bisa mencapai ratusan ribu maupun jutaan rupiah, belum lagi kalau masuk SD – SMP – SMA – Universitas yang favorit. Kalau dihitung, seseorang yang masuk TK sampai dengan universitas yang favorit akan menghabiskan 100 juta lebih. Padahal Malaysia, Jerman, bahkan Kuba sekalipun bisa membuat pendidikannya sangat murah dan dapat diakses oleh sebagian besar lapisan masyarakatnya. Lalu bagaimana caranya agar pendidikan di Indonesia bisa murah? Ini bukan persoalan gampang dan jelas butuh pemikiran mendalam.
            Jika kita bandingkan dengan negara – negara tetangga, maka dalam dunia pendidikan, Indonesia masih harus belajar banyak. Padahal pada waktu tahun 70an sampai 80an keadaan pendidikan di Indonesia dan Malaysia tidak begitu berbeda dan beberapa guru dari Indonesia dibawa ke Malaysia untuk membantu. Sekarang pendidikan di Malaysia sudah termasuk yang paling baik di dunia. Tetapi bagaimana dengan perkembangan pendidikan di Indonesia? Bisa dikatakan bahwa pendidikan di Indonesia sama sekali tidak mengalami kemajuan.
            . Satu – satunya jalan untuk mencerdaskan bangsa adalah dengan meningkatkan pendidikan demi untuk menjadikan bangsa yang cerdas melalui sistem pendidikan nasional yang menyeluruh dan terencana. Selama manusianya cerdas maka ia mempunyai kebijakan dan kebajikan dalam jiwanya. Semuanya baru dapat terwujud melalui pendidikan yang tertata rapi. Pendidikan yang mampu mencerdaskan, menguasai sains dan teknologi. Itulah nanti yang akan mengubah bangsa Indonesia menjadi Indonesia baru.
            Jadi kita sebagai generasi penerus harus memikirkan bagaimana dunia pendidikan Indonesia kedepannya. Karena kitalah yang harus menumbuhkan jiwa independensi, menggerakkan pernyataan diri dan para pendidik, mengajar siswa untuk hidup dalam harmoni dengan menghargai adanya perbedaan. Ke depannya, sistem pendidikan harus berubah dari instruksional menjadi motivasional berprestasi, berkreasi, dan berbudi pekerti. Pastinya kita semua tidak akan mau melihat Negara kita tercinta terus terpuruk dalam keterbelakangan dunia pendidikan bukan? Maka dari itu mulai sekarang kita harus mulai memikirkan mau dibawa kemana nantinya pendidikan Indonesia ini? Menjadikan dunia pendidikan kita sukses, bermutu tinggi serta dapat terjangkau oleh berbagai kalangan. Tentunya hal itu tidak mudah tapi itulah yang menjadi PR untuk kita semua. Teruslah berusaha dan jangan mudah menyerah dalam memajukan kwalitas dunia pendidikan Indonesia. Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat bagi kita semua. Mohon maaf apabila ada kesalahan dan kekurangan dari apa yang telah saya sampaikan. Sekian dan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr Wb.